NEWS

10 Situasi Darurat Saat Berkendara Mobil & Cara Menyikapinya

10 Situasi Darurat Saat Berkendara Mobil & Cara Menyikapinya 10 Situasi Darurat Saat Berkendara Mobil & Cara Menyikapinya

Penting untuk selalu siap menghadapi situasi darurat saat berkendara karena hal-hal tak terduga bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Di artikel ini Anda akan mengetahui:

  • Berbagai situasi darurat berkendara di jalan.
  • Langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan.
  • Dan cara meminimalkan terjadinya hal tersebut.

Mengemudi memiliki banyak risiko yang tidak boleh diabaikan. Pasalnya, ada banyak hal yang mungkin menempatkan Anda pada situasi darurat.

Oleh karena itu, setiap pengemudi wajib tahu bagaimana cara menghadapi serta mengantisipasi situasi darurat selama berkendara.

Situasi Darurat Saat Berkendara di Jalan Raya

Berikut ini penjelasan tentang situasi darurat yang paling umum terjadi saat berkendara dan bagaimana sebaiknya Anda bertindak:

1. Mesin Mengalami Overheat

Contoh situasi darurat saat berkendara mobil yang pertama adalah mesin overheat.

Pada mobil modern, mesin overheat bisa diketahui dari indikator suhu mesin. Segera berhenti dan matikan mesin pada saat indikatornya sudah tinggi.

“Kalau masih dipaksa jalan dalam kondisi overheat, mesin bisa rusak.”

Setelah menepi, buka kap mesin supaya dingin, lalu cek air radiatornya. Jika kering, dalam kondisi darurat Anda boleh isi dengan air mineral.

Selanjutnya, teruskan perjalanan sampai ke bengkel terdekat. Untuk mencegah overheat lagi, selalu cek radiator, gunakan coolant, dan oli mesin harus sesuai.

2. Kendaraan Mogok (Kehabisan Bensin/Kerusakan Mesin/Aki Tekor)

Situasi darurat yang juga sering dijumpai adalah kendaraan mogok. Faktor penyebabnya juga banyak, tetapi biasanya karena jarang perawatan rutin.

Kendaraan mogok bisa terjadi mulai dari masalah sepele seperti kehabisan bensin, aki tekor, sampai yang paling parah mesin rusak.

Ketika mengalami situasi ini, jangan panik. Dorong kendaraan ke tempat aman, kemudian cek lampu indikator untuk mengetahui biang masalahnya.

Jika tidak ada yang menyala, buka tangki bahan bakar karena kemungkinan bensinnya habis.

Supaya situasi darurat ini tidak menimpa Anda, selalu cek bensin sebelum berkendara, panaskan mesin, dan servis secara berkala.

3. Ban Pecah atau Bocor

Salah satu penyebab kecelakaan terbesar di Indonesia menurut KNKT adalah ban pecah atau kempes.

Ya, situasi ini memang bisa terjadi secara tiba-tiba di tengah jalan. Jadi, Anda wajib mengetahui cara menyikapinya agar tidak berujung kecelakaan.

Ketika ban tidak pecah atau bocor, pegang erat setir, lalu perlambat laju kendaraan karena ban pecah dalam kecepatan tinggi sangat membahayakan.

Arahkan kendaraan ke satu sisi dan berhentilah di tempat yang aman. Setelah itu, segera ganti ban yang rusak dengan ban cadangan atau coba hubungi bantuan.

Satu keselamatan dalam berkendara yang penting untuk diperhatikan adalah memeriksa tekanan ban dan tidak membawa muatan melebihi kapasitas.

Di sisi lain, masalah ban bocor bisa dihindari dengan tidak melewati jalan-jalan yang sudah ditandai rawan menyebabkan ban bocor.

4. Rem Blong

Rem blong adalah situasi darurat amat membahayakan pengendara. Saat mengalaminya, Anda harus mengambil tindakan dengan tenang.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah tekan klakson atau nyalakan lampu untuk memberi tanda kepada pengguna jalan lain tentang situasi darurat.

Hindari berbelok mendadak! Ini justru bisa menyebabkan kendaraan terguling atau malah menabrak kendaraan lain.

Pernahkah Anda melihat jalur darurat rem blong di tol atau jalanan yang curam? Arahkan mobil Anda ke jalur tersebut dengan hati-hati.

“Sesuai namanya, emergency safety area berfungsi untuk ‘menangkap’ kendaraan besar maupun kecil yang mengalami gagal fungsi rem.”

5. Akselerator Macet

Tidak semua orang tahu bagaimana menangani situasi darurat akselerator macet, tetapi faktanya hal ini cukup sering kejadian.

Banyak insiden kecelakaan diakibatkan oleh pedal gas macet atau tersangkut karpet mobil. Lantas, apa yang harus dilakukan agar tidak sampai menabrak?

Solusi paling mudah adalah cepat-cepat memindahkan gigi ke netral dan injak rem. Sambil melakukan itu, arahkan mobil Anda ke sisi jalan supaya lebih aman.

Yang terpenting jangan langsung merespons dengan mematikan mesin karena itu mungkin justru membuat kemudi terkunci.

“Pedal gas macet biasanya terjadi karena penggunaan karpet yang tidak sesuai.”

6. Lampu Depan Mati

Lampu depan mati di malam hari adalah contoh kondisi darurat berkendara lainnya yang juga berbahaya.

Banyak hal yang bisa menyebabkan lampu depan mati, misalnya masalah kelistrikan, lampu putus, relay mati, dan lainnya.

Ketika lampu depan mati, nyalakan lampu sein atau lampu hazard untuk memberi sedikit penerangan. Akan tetapi, jangan lanjutkan perjalanan.

Gunakan cahaya darurat hanya untuk menepi dan memberi tanda kepada kendaraan lain. Setelah itu, segera telepon bantuan.

Untuk mengantisipasi masalah ini, minta mekanik mengecek kondisi semua lampu mobil Anda ketika melakukan servis rutin.

7. Kaca Depan Pecah

Masalah paling umum adalah batu kerikil yang terlempar dari jalanan dan mengenai kaca mobil. Bisa juga karena tergores wiper atau suhu sedang tinggi.

Akibat faktor-faktor tersebut, kaca mobil bisa retak ringan atau bahkan pecah.

Jika pecahnya ringan, tetap teruskan perjalanan dengan kecepatan rendah. Namun, apabila parah, menepilah, lalu cari bengkel terdekat mengganti kaca.

Hal yang harus Anda hindari pada situasi ini adalah mendorong kaca yang retak.

8. Kendaraan Terendam Air

Situasi darurat saat berkendara di Indonesia yang mungkin sering dialami di kota-kota besar terutama saat musim penghujan adalah terendam banjir.

Kondisi lainnya adalah pada saat mobil off-road menyeberangi sungai. Keduanya sama-sama memungkinkan mobil terhenti saat berada di dalam air.

Jika sudah seperti ini, cepat-cepat dorong mobil keluar dari air tanpa menyalakan mesin. Setelah berada di tempat kering, lepaskan kabel-kabel aki dan keringkan bagian pengapian mobil.

Cegah mobil terendam air dengan tidak memaksakan mobil menerjang banjir atau sungai kecuali Anda menggunakan jenis mobil khusus.

9. Ban Mengalami Hydroplaning

Hydroplaning adalah kondisi di mana ban mobil kehilangan kontak dengan permukaan jalan yang basah karena adanya lapisan air di antara keduanya. Hal ini menyebabkan mobil sulit dikendalikan dan bisa tergelincir.

“Secara umum, hydroplaning bisa terjadi akibat melaju dengan kecepatan tinggi saat hujan, genangan air yang cukup dalam, dan kualitas ban.”

Saat Anda mengalami hydroplaning, lepaskan pedal gas, injak rem perlahan, dan jangan berbelok tiba-tiba. Fokuslah menjaga mobil tetap mengikuti arah jalan.

Hindari hydroplaning dengan cara mengurangi kecepatan saat melaju di tengah hujan, hindari genangan air, cek tekanan, dan pola ban secara rutin.

10. Potensi Tabrakan Langsung

Tabrakan langsung adalah kondisi darurat di jalan di mana dua kendaraan beradu dengan kecepatan tinggi atau menabrak sesuatu yang tidak bergerak.

Ketika tiba-tiba berada dalam potensi tabrakan langsung, pastinya sulit untuk menghindar. Akan tetapi, ada beberapa hal yang bisa Anda upayakan, seperti:

  • Menginjak rem dengan keras.
  • Membunyikan klakson.
  • Menghindar ke rute sebelah kiri.

Apa yang terjadi selanjutnya memang tidak dapat diprediksi, tetapi paling tidak Anda bisa meminimalkan dampaknya.

Berhati-hatilah saat berkendara dan patuhi aturan lalu lintas!

Selalu Waspada dan Pahami Cara Menyikapi Situasi Darurat dalam Berkendara

Situasi darurat saat berkendara dapat terjadi di luar perkiraan Anda. Hal yang bisa diupayakan hanya mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Keselamatan adalah menjadi prioritas utama, dan pengetahuan tentang tindakan yang perlu diambil saat situasi darurat dapat memberikan perbedaan besar.

Jangan lupa untuk selalu cek kondisi kendaraan Anda sebelum berkendara, patuhi aturan lalu lintas, mengemudilah dengan bijak, dan hati-hati.

< Kembali