Anda pemula dan mau beli mobil pertama? Perlu banyak baca tips memilih jenis mobil agar tidak menyesal.
Apalagi sekarang sudah muncul varian mobil listrik, hybrid, dan plug-in hybrid. Jadi tidak melulu mobil konvensional berbahan bakar bensin atau solar.
Untuk itu simak 7 tips paling penting dalam memilih jenis mobil berikut. Dijamin Anda bisa langsung menghubungi dealer atau ke showroom dengan yakin dan percaya diri.
Alasannya sederhana, percuma Anda pilah-pilih mobil kalau ternyata mobil yang Anda inginkan di luar dari anggaran Anda.
Jadi, sebelumnya, pastikan Anda sudah menentukan batas atas (plafon) anggaran yang Anda miliki untuk beli mobil cash.
Harga mobil plug-in hybrid biasanya paling mahal karena ada mesin konvensional dan motor listrik sekaligus. Di bawahnya ada mobil listrik yang mahal karena baterai, lalu mobil konvensional.
Kalaupun Anda membeli secara kredit, tentukan berapa besar angsuran per bulan yang Anda sanggupi.
Sebagai referensi, Anda bisa melihat-lihat showroom online dari Mandiri Utama Finance. Di sini, Anda bisa melakukan simulasi kredit sekaligus.
Jangan lupa pula biaya tambahan setelah memiliki mobil seperti: pajak, asuransi, bahan bakar, dan perawatan.
Selanjutnya, pertimbangkan alasan kenapa Anda membeli mobil. Apakah untuk memenuhi kebutuhan atau sekaligus ajang pemenuhan gaya hidup?
Ini sangat penting karena jika salah beli, mobil justru jadi tidak efektif dan cepat rusak.
Tabel sederhana berikut bisa menjadi referensi bagi Anda.
Jenis mobil |
Kelebihan |
Kekurangan |
MPV |
Irit BBM, cocok untuk mengangkut orang dan barang |
Kurang sporty dan stylish, tenaga kurang |
SUV |
Tenaga besar, desain sporty, offroad bagus |
Relatif mahal, Tidak seirit MPV |
Sedan |
Desain mewah dan prestisius |
Mahal, cocok di perkotaan saja |
Hatchback |
Body kompak, stylish cocok untuk anak kota |
Kapasitas terbatas, kurang nyaman untuk jalan jauh |
Crossover |
Jalan tengah SUV & Hatchback, relatif terjangkau |
Mobil nanggung |
Misal, kalau Anda beli Kijang Innova tapi menggunakannya untuk offroad. Walaupun tampilannya bergaya SUV, tapi DNA-nya tetap MPV.
Contoh lain, kalau Anda cari mobil kecil untuk pemula, maka sebaiknya beli tipe hatchback seperti Mazda 2 yang kecil tapi fiturnya lengkap.
Kalau efisiensi jadi salah satu motivasi utama Anda, maka pertimbangkan dengan sangat untuk membeli mobil listrik.
Mobil listrik merupakan mobil paling irit karena harga listrik yang jauh lebih murah dari BBM. Bahkan, dengan Wuling Air EV, biaya per kilometer hanya Rp150 saja.
Apalagi, saat ini pemerintah sedang gencarnya mendorong transisi energi dengan memberikan subsidi mobil listrik hingga puluhan juta rupiah. Belum lagi fasilitas bebas pajak kendaraan listrik yang full baterai.
Jangan sampai kesempatan ini lewat begitu saja. Miliki kendaraan listrik idaman Anda mumpung ketentuan ini masih berlaku.
Kalau Anda tipe yang tidak mau ribet dalam mengurus mobil, maka mobil full listrik (EV) paling cocok untuk Anda.
Secara umum, mobil listrik lebih mudah dan simpel perawatannya. Alasannya karena tidak perlu mengganti oli, filter, atau busi. Komponennya lebih sederhana karena tidak ada mesin pembakaran di dalam mobil.
Tahukah Anda bahwa biaya servis rutin Wuling Air EV di bawah Rp200 ribu? Iya, hampir seharga servis motor.
Mobil konvensional lebih rumit karena banyak komponen yang perlu Anda perhatikan. Jika tidak, tenaga mobil jadi kurang maksimal.
Adapun mobil hybrid lebih rumit lagi karena kedua macam mekanisme ada di dalamnya.
Selanjutnya, pertimbangkan juga jarak tempuh pemakaian mobil Anda.
Kalau Anda biasa menggunakan mobil untuk bepergian ke luar kota dengan jarak jauh, maka mobil konvensional jelas lebih baik. Menjelang kehabisan bahan bakar, tinggal beli BBM di SPBU terdekat.
Mobil listrik memiliki jarak tempuh yang terbatas dan butuh pengisian yang cukup lama. Karena itu, idealnya hanya Anda pakai di sekitar kota atau wilayah Anda.
Kalau kadang jauh kadang dekat? Anda bisa pertimbangkan mobil plug-in hybrid. Secara ekonomis lebih efisien karena bisa pakai BBM ataupun charging listrik.
Kalaupun Anda sering bepergian jauh, sebenarnya tidak masalah membeli mobil listrik, selama area tujuan memiliki infrastruktur yang memadai.
Misalnya, kalau tujuan Anda Jakarta-Semarang atau ke kota besar lainnya di pulau Jawa, maka tidak ada masalah menggunakan mobil listrik.
Tapi, kalau area tujuan Anda di pinggiran Sumatra, lebih aman menggunakan mobil konvensional atau hybrid.
Agar lebih yakin, Anda bisa googling lokasi SKPLU di kota dan tujuan Anda sebelum menuju ke sana.
Dari jenis mobil di atas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Anda perlu mengenali karakteristik setiap mobil tersebut agar dapat memilih rekomendasi mobil pertama yang tepat.
Tabel kelebihan dan kekurangan berikut bisa membantu Anda membuat pertimbangan.
Jenis mobil |
Kelebihan |
Kekurangan |
Mobil listrik |
Emisi gas buang nol, hemat biaya operasi, dan ramah lingkungan |
Harga mahal, jarak tempuh terbatas, dan waktu pengisian daya lama |
Mobil hybrid |
Emisi gas buang lebih rendah daripada mobil konvensional, hemat biaya operasi, dan jangkauan yang lebih luas daripada mobil listrik |
Harga lebih mahal daripada mobil konvensional, masih menggunakan bahan bakar fosil |
Mobil konvensional |
Harga lebih terjangkau, jangkauan yang lebih luas, ketersediaan bengkel dan suku cadang yang lebih banyak |
Emisi gas buang tinggi, biaya operasi lebih tinggi, dan kurang ramah lingkungan |
Jadi, tak perlu bingung memilih mobil listrik, hybrid, atau konvensional. Anda bisa memilih Wuling Air EV sebagai mobil untuk pemula dari kategori mobil listrik.
Untuk hybrid, ada Toyota Innova Zenix Hybrid yang juga oke. Sedangkan untuk mobil konvensional, banyak pilihan yang bisa Anda ambil.
Ikuti tips memilih jenis mobil di atas dan Anda tak akan menyesali pembelian mobil Anda. Jangan lupa untuk beli mobil pertama Anda di MUF Online Auto Show agar lebih ringan, mudah, dan cepat.